Bagi Anda yang sering mengalami kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai adanya gejala kesemutan, kebas, rasa nyeri, pembengkakan, kelemahan otot, dan kram, maka mungkin Anda terkena serangan neuropati.
Umumnya, gejala neuropati dimulai dari tangan atau kaki, yang akan memburuk dari waktu ke waktu. Penyebabnya biasanya disebabkan oleh cedera fisik, infeksi zat beracun, dan penyakit tertentu semisal kanker, diabetes, gagal ginjal, atau malnutrisi.
Sekarang ini terdapat cara menjaga kesehatan saraf jika Anda terserang neuropati, salah satu dengan melakukan neuromove.
Neuromove adalah aktivitas fisik yang praktis dan mudah untuk mencegah datangnya penyakit neuropati.
Gerakan untuk mencegah penyakit neuropati atau neuromove terdiri dari rangkaian seperti aerobik dan stretching untuk melatih saraf melemaskan ketegangan otot serta mengurangi back pain akibat duduk terlalu lama. Salah satu gerakan ini dibuat untuk mengaktifkan saraf-saraf, baik saraf tepi maupun saraf pusat sehingga dapat meningkatkan kecepatan reaksi seseorang serta meningkatkan daya ingat.
“Neuromove sebuah gerakan olahraga yang dirancang khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf, seperti gerakan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, keseimbangan tangan, dan fokus pada gerakan stretching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera. Neuromove sangat praktis dan mudah dilakukan di mana saja, khususnya saat beraktivitas seharian di kantor, cukup 15-20 menit saja,” ujar dr. Ade Tobing, SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga.
Salah satu gerakan inti neuromove adalah gerakan menyilang atau gerakan cross antara gerak tangan dan bola mata. Gerakan ini dibuat untuk mengaktifkan saraf-saraf, baik saraf tepi maupun saraf pusat, sehingga dapat meningkatkan kecepatan reaksi seseorang dan meningkatkan daya ingat.
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), turut mengungkapkan hal yang sama, menurutnya gerakan berulang-ulang dapat menyebabkan tendon di pergelangan mengalami peradangan dan akhirnya menekan saraf di daerah pergelangan lalu memicu masalah neuropati.
“Selain mempraktikkan neuromove secara teratur, pencegahan neuropati harus dilakukan bersamaan dengan konsumsi neurotropik satu kali sehari sejak dini secara teratur yang terdiri dari vitamin B1, B6 dan B12, istirahat yang cukup sangat penting untuk regenerasi sel saraf,” ujar dokter yang juga merupakan konsultan neurologis dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM.
Gerakan neuromove sendiri diciptakan oleh Merck yang didukung oleh perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Diakui oleh Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum PERDOSSI Pusat dan Konsultan Neurologis, PERDOSSI memang memiliki misi untuk memberikan edukasi kepada masyakat Indonesia secara luas tentang bahaya neuropati yang berakibat fatal bagi kesehatan saraf.
dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment