Monday, May 12, 2014

Ditemukan, Obat Penurun Kolesterol Bandel







Tujuh perusahaan farmasi mengembangkan obat penurun kolesterol untuk 70 juta orang Amerika dan jutaan lainnya di seluruh dunia yang memiliki kolesterol jahat LDL. Kadar LDL yang tinggi adalah salah satu risiko kena penyakit jantung.

Hasil studi besar pertama obat tersebut dipresentasikan di hadapan American College of Cardiology di Washington.

Tiga studi obat versi Amgen Inc yang diberi nama Evolocumab ditemukan menurunkan kolesterol jahat LDL 55 sampai 66 persen dibandingkan placebo. Kendati menjanjikan, dokter jantung Amerika Serikat masih membutuhkan bukti bahwa penurunan kolesterol jahat ini juga menurunkan serangan jantung dan kematian. Penurunan serangan jantung dan kematian ini sudah dibuktikan oleh statin, obat penurun kolesterol yang sudah ada sebelumnya.

Studi baru sedang berlangsung untuk menguji penurunan serangan jantung dan kematian. Namun Amgen mengatakan akan mengajukan persetujuan FDA tahun ini atas khasiatnya sebagai penurun kolesterol. Para ilmuwan tampaknya optimis bahwa obat ini bakal bekerja lebih baik dibandingkan penurun kolesterol yang lain.

“Kami gembira kalau obat ini disetujui berdasarkan manfaatnya untuk kolesterol saja. Kami butuh obat penurun kolesterol selain statin,” kata Dr. Hadley Wilson, ahli jantung dari Carolinas HealthCare System.

Obat penurun kolesterol yang sudah ada usianya sudah puluhan tahun. Salah satunya statin yang bekerja membatasi produksi kolesterol. Zetia yang ditemukan 10 tahun lalu menutup penyerapan kolesterol dari usus. Sementara obat baru menghalangi PCKS9, zat yang mengganggu kemampuan hati melenyapkan kolesterol dalam darah.

Statin sudah dijual dalam bentuk generik dan tentu harganya murah. Sementara obat baru ini berupa protein yang lebih mahal. Obat itu harus diinjeksikan setiap dua minggu atau sebulan sekali. Pasien bisa menginjeksi sendiri memakai alat seperti pena. Perusahaan yang memproduksi obat ini belum mengatakan berapa harga obat baru ini.

Tiga studi yang dilakukan Amgen melibatkan dua ribu pasien. Dokter menguji obat ersebut pada pasien kolesterol tinggi tanpa pengobatan lain. Pengobatan jangka panjang kolesterol pada umumnya menggunakan berbagai obat dan merupakan kombinasi statin dengan obat lain untuk orang yang mengalami kelainan kolesterol karena faktor keturunan.

Efek samping obat baru ini secara umum sama dengan obat yang sudah ada. Dalam sejumlah studi ditemukan efek nyeri otot, nausea dan beberapa masalah lain yang ditemukan lebih tinggi pada obat baru. Secara umum obat baru ini cukup aman.

sumber:  http://www.huffingtonpost.com
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Advertise