Wednesday, March 26, 2014

Mengenal Penyakit Sindroma Empty Sella

Sindroma Empty Sella ini adalah penyakit di mana
penderita mengalami kelainan pada kelenjar
hipofisa yang sukar terbaca oleh proses scanning
ketika dilakukan diagnosis atau tidak terlihat saat
dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI .
Adapun kelainan ini dikelilingi oleh struktur
bertulang penderita yang dalam ilmu kedokteran
dikenal dengan nama sella tursika. Karena
kelenjar hipofisa ini yang tidak terlihat pada
pemeriksaan diagnosis maka disebut dengan
nama  Sindroma Empty Sella.
Penyebab
Kelainan pada kelenjar hipofisa ini disebabkan
oleh tubuh penderita yang mengalami kelebihan
tekanan dalam sella tursika sehingga
mengakibatkan kelenjar hipofisa merapat. Selain
itu, gangguan ini juga bisa disebabkan cedera di
bagian kepala atau riwayat pembedahan yang
dialami penderita.
Gejala
Gejala primer pada sindroma empty sella,
antara lain :
Tidak menunjukkan gejala krena hilangnya
fungsi kelenjar
Kadang gejala timbul akibat peningkatan
kadar hormon prolaktin
Libido menurun
Impotensi
Ketidakteraturan waktu menstruasi,
bahkan tidak terjadi menstruasi
Gejala sekunder pada sindroma empty sella
yang timbul akibat hilangnya fungsi kelenjar :
Nyeri perut
Letih, lesu
Nafsu makan berkurang
Tidak tahan dengan cuaca dingin
Penurunan berat badan
Sakit kepala
Tekanan darah rendah
Gangguan penglihatan
Kerontokan pada rambut ketiak atau
rambut kemaluan
Jika sindroma ini terjadi pada masa
pertumbuhan, maka tinggi badan biasanya
pendek (<150 cm)
Pada wanita : terhentinya siklus menstruasi,
kemandulan, kegagalan menyusui.
Pada pria : hasrat seksual menurun, rambut
wajah atau rambut tubuh mengalami kerontokan.
Pada anak-anak : pertumbuhan badan dan
perkembangan seksualnya lambat.
Diagnosa
Seseorang akan didiagnosa terkena sindroma
empty sella bila rontgen atau CT scan/MRI tulang
tengkorak menunjukkan sella tursika yang
membesar dan tidak terlihatnya gambaran
kelenjar hipofisa.
Pengobatan
Pada sindroma empty sella primer, bila tidak
timbul gejala, maka tidak perlu diberikan
pengobatan khusus. Bila kadar prolaktin tinggi dan
mengganggu fungsi indung telur maupun buah
zakar, maka diberikan obat-obatan yang menekan
pembentukan prolaktin (misalnya bromokriptin).
Penderita sindroma empty sella sekunder biasanya
harus menjalani terapi sulih hormon.

Sumber http://www.doktergaul.com/blog/mengenal-penyakit-sindroma-empty-sella/3453.html

Categories:

0 comments:

Post a Comment

Advertise