Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
- Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun,
- Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
- lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun,
- usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
2. Faktor apa saja yang berperan dalam proses bertambahnya usia?
Ada 2 faktor utama yang berperan :
- Faktor endogen (dari dalam tubuh)
Dimulai
dengan penuaan sel, penuaan jaringan, dan penuaan anatomi tubuh ke arah
penuaan organ tubuh. Proses ini seperti jam yang terus berputar.
- Faktor eksogenik (luar tubuh)
Dapat
dibagi dalam sebab lingkungan (environment) dimana seseorang hidup,
serta faktor sosial budaya yang disebut dengan gaya hidup (life-style).
Faktor-faktor eksogen inilah yang saat ini lebih dominan sebagai faktor
resiko dari berbagai penyakit.
3. Penyakit apakah yang harus diwaspadai terkait dengan faktor risiko usia tersebut?
Penyakit metabolik seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung koroner, dan osteoporosis
sering sekali dirisaukan karena bisa mengakibatkan komplikasi lebih
jauh, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan fungsi tubuh secara
alamiah (proses degenerasi) serta variasi pola hidup yang mengikuti
moderenitas.
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui secara dini penanda penyakit tersebut?
Selain pengetahuan tentang gejala-gejala klinis penyakit pada umumnya (jika perlu berkonsultasilah pada dokter anda), lakukan pemeriksaan secara rutin terkait dengan faktor risiko :
- pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, proporsi berat badan/tinggi badan
- pemeriksaan gula darah ( puasa & 2 jam setelah makan)
- pemeriksaan kadar lemak ( meliputi kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL, rasio kolesterol/HDL, serta rasio LDL/HDL)
- pemeriksaan fungsi hati, ginjal, jantung, serta paru (SGOT, SGPT,
Urea Nitrogen, Kreatinin, Asam Urat, rekam jantung, foto rontgen dada)
- jika perlu lakukan pemeriksaan osteoporosis ( CTX, N-Mid-Osteocalcin )
5. Siapa sajakah yang termasuk dalam golongan berisiko?
-
mempunyai riwayat penyakit keluarga, faktor keturunan memberikan
persentase faktor risiko yang lebih tinggi pada penyakit- penyakit
degeneratif ( hipertensi, jantung koroner, stroke, diabetes)
- obesitas (kegemukan), selain membatasi gerakan, obesitas merupakan
penanda kurang seimbangnya proses metabolisme dalam tubuh
- merokok
- kurang olahraga atau aktivitas fisik
- stress psikis yang berkelanjutan
- jarang melakukan pemeriksaan kesehatan
6. Saran apa yang baik dilakukan untuk menjaga kesehatan di usia lanjut?
Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar tetap sehat di usia lanjut antara lain :
1.Beristirahat cukup
Manusia
memerlukan istirahat antara 6-8 jam setiap harinya. Meskipun usia telah
senja, tetapi istirahat harus dilakukan secara teratur sehingga dapat
mengembalikan kondisi tubuh. Dengan tidur yang cukup, maka tubuh dapat
melakukan pemulihan terhadap sel-sel yang rusak. Tidur antara 6-8 jam
bisa meningkatkan kualitas hidup, karena dengan tidur yang cukup dapat
menghindarkan stres sehingga penyakit yang disebabkan oleh stres bisa
diminimalisir.
2. Konsumsi air putih
Setiap
hari tubuh manusia mengeluarkan 1,5 liter cairan tubuh, oleh karena itu
untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuh, kita perlu minum minimal 3-6
gelas air di pagi hari. Memang khasiat minum air sangat baik untuk
kesehatan ginjal dan bagian tubuh yang lainnya.
3. Berolahraga ringan secara teratur
Berolahraga
memang sangat diperlukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Meskipun
berusia lanjut, tetapi olahraga harus tetap dilaksanakan secara rutin
sehingga tubuh tetap bugar dan sehat. Olahraga ringan yang dapat
dilakukan antara lain berjalan kaki selama 15 menit. Selain mudah
dilakukan, berjalan kaki juga tidak menghabiskan banyak biaya.
4. Konsumsi makanan sehat
Alangkah
baiknya makanan yang dikonsumsi mengandung nilai gizi yang seimbang,
rendah lemak serta tinggi serat. Selain itu makanan juga harus memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging merah, susu berkalsium,
telur, hati, dan sebagainya.
5. Memperbanyak Senyum dan Tertawa
Apabila
seseorang bahagia, maka hormon Endorfin meningkat sehingga metabolisme
tubuh berjalan dengan baik. Tidak hanya itu banyak manfaat yang
diperoleh tubuh secara tak langsung dari tertawa dan tersenyum
diantaranya meningkatkan HDL (High-Density Lipoprotein / kolesterol
baik) serta menekan LDL (Low Density Lipoprotein / kolesterol jahat)
dalam tubuh. Di sisi lain apabila wajah selalu tersenyum, maka akan
mempunyai banyak teman sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
“Do not put years to life but life into years.”
http://hilab.co.id/index.php/our-advice/129-healthy-aging
0 comments:
Post a Comment