Monday, March 24, 2014

Healthy Aging

1. pada  umur berapakah seseorang masuk dalam kategori usia lanjut?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
- Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun,
- Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
- lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun,
- usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
2. Faktor apa saja yang berperan dalam proses bertambahnya usia?
Ada 2 faktor utama yang berperan :
      - Faktor endogen (dari dalam tubuh)
Dimulai dengan penuaan sel, penuaan jaringan, dan penuaan anatomi tubuh ke arah penuaan organ tubuh. Proses ini seperti jam yang terus berputar.
      - Faktor eksogenik (luar tubuh)
Dapat dibagi dalam sebab lingkungan (environment) dimana seseorang hidup, serta faktor sosial budaya yang disebut dengan gaya hidup (life-style). Faktor-faktor eksogen inilah yang saat ini lebih dominan sebagai faktor resiko dari berbagai penyakit.
3. Penyakit apakah yang harus diwaspadai terkait dengan faktor risiko usia tersebut?
Penyakit metabolik seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung koroner, dan osteoporosis sering sekali dirisaukan karena bisa mengakibatkan komplikasi lebih jauh, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan fungsi tubuh secara alamiah (proses degenerasi) serta variasi pola hidup yang mengikuti moderenitas.
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui secara dini penanda penyakit tersebut?
Selain pengetahuan tentang gejala-gejala klinis penyakit pada umumnya (jika perlu berkonsultasilah pada dokter anda), lakukan pemeriksaan secara rutin terkait dengan faktor risiko :
      - pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, proporsi berat badan/tinggi badan
      - pemeriksaan gula darah ( puasa & 2 jam setelah makan)
      - pemeriksaan kadar lemak ( meliputi kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL, rasio kolesterol/HDL, serta rasio LDL/HDL)
      - pemeriksaan fungsi hati, ginjal, jantung, serta paru (SGOT, SGPT, Urea Nitrogen, Kreatinin, Asam Urat, rekam jantung, foto rontgen dada)
      - jika perlu lakukan pemeriksaan osteoporosis ( CTX, N-Mid-Osteocalcin )
5. Siapa sajakah yang termasuk dalam golongan berisiko?
- mempunyai riwayat penyakit keluarga, faktor keturunan memberikan persentase faktor risiko yang lebih tinggi pada penyakit- penyakit degeneratif ( hipertensi, jantung koroner, stroke, diabetes)
          - obesitas (kegemukan), selain membatasi gerakan, obesitas merupakan penanda kurang seimbangnya proses metabolisme dalam tubuh
          - merokok
          - kurang olahraga atau aktivitas fisik
          - stress psikis yang berkelanjutan
          - jarang melakukan pemeriksaan kesehatan
6. Saran apa yang baik dilakukan untuk menjaga kesehatan di usia lanjut?
Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar tetap sehat di usia lanjut antara lain :
1.Beristirahat cukup
Manusia memerlukan istirahat antara 6-8 jam setiap harinya. Meskipun usia telah senja, tetapi istirahat harus dilakukan secara teratur sehingga dapat mengembalikan kondisi tubuh. Dengan tidur yang cukup, maka tubuh dapat melakukan pemulihan terhadap sel-sel yang rusak. Tidur antara 6-8 jam bisa meningkatkan kualitas hidup, karena dengan tidur yang cukup dapat menghindarkan stres sehingga penyakit yang disebabkan oleh stres bisa diminimalisir.
2. Konsumsi air putih
Setiap hari tubuh manusia mengeluarkan 1,5 liter cairan tubuh, oleh karena itu untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuh, kita perlu minum minimal 3-6 gelas air di pagi hari. Memang khasiat minum air sangat baik untuk kesehatan ginjal dan bagian tubuh yang lainnya.
3. Berolahraga ringan secara teratur
Berolahraga memang sangat diperlukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Meskipun berusia lanjut, tetapi olahraga harus tetap dilaksanakan secara rutin sehingga tubuh tetap bugar dan sehat. Olahraga ringan yang dapat dilakukan antara lain berjalan kaki selama 15 menit. Selain mudah dilakukan, berjalan kaki juga tidak menghabiskan banyak biaya.
4. Konsumsi makanan sehat
Alangkah baiknya makanan yang dikonsumsi mengandung nilai gizi yang seimbang, rendah lemak serta tinggi serat. Selain itu makanan juga harus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging merah, susu berkalsium, telur, hati, dan sebagainya.
5. Memperbanyak Senyum dan Tertawa
Apabila seseorang bahagia, maka hormon Endorfin meningkat sehingga metabolisme tubuh berjalan dengan baik. Tidak hanya itu banyak manfaat yang diperoleh tubuh secara tak langsung dari tertawa dan tersenyum diantaranya meningkatkan HDL (High-Density Lipoprotein / kolesterol baik) serta menekan LDL (Low Density Lipoprotein / kolesterol jahat) dalam tubuh. Di sisi lain apabila wajah selalu tersenyum, maka akan mempunyai banyak teman sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
 
“Do not put years to life but life into years.”


http://hilab.co.id/index.php/our-advice/129-healthy-aging
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Advertise